Desember 14, 2013

UAS Selesai and . . . Hibernation Time

Today is the last time for UAS. Aaaah let's say "FINALLY ! Alhamdulillah". Satu rintangan selesai dilewati. Kemudian bersiap dan mengumpulkan tenaga lagi untuk rintangan selanjutnya. TOEFL hari Kamis !
Mengutip salah satu kata-kata dari temanku tadi siang begitu selesai jam terakhir, " Habis gelap terbitlah terang, habis UAS terbitlah remedial ". Aiih damn, serasa suram deh diingetin remed.
How about your test? Ummmm, tidak ada komentar banyak. Tapi aku cuma mau bilang, " Akan selalu ada pembalasan untuk setiap kejujuran, kan? Begitupun sebaliknya. I hope so ! I just try to be honest."

Tak ada salahnya bersenang-senang setelah seminggu yang melelahkan dengan secangkir kopi tiap malam (yup, setiap malam, every night) serta jam tidur yang yang undetectable. Dan inilah saatnyaaaaaa, baca novel, doodling, and the last sleeeeeeppppp. Hibernation timeeeeee !!!



 Aaaah let's sleep.
See youuuu .

Oktober 25, 2013

Sajak Sore Sendu

Bersisian di kursi kayu itu
Entah untuk kesekian kali
Karna tak pernah coba menghitungnya
Kau bertanya mengapa awan bergerak
Ku jawab angin yang buatnya berarak
Ku bertanya mengapa karang kokoh berdiri tegak
Kau jawab karang masih coba tuk menahan ombak
Percakapan tak tentu arah
Atau sarat makna terjamah
Denting waktu berlanjut
Sore datang menyambut
Masih bersisian di kursi kayu itu
Tiba-tiba,
Kau layangkan pamit padaku
Karna bunga datang yang tadi kau tunggu
Tangannya bertemu, jemari mengait berpadu
Menyunggingkan senyum merah jambu
Tinggalkanku yang diam terpaku
bersama sembilu
Ku tatap langit sendu, mengadu
Kelabu
Semu

Sajak Tak Usah

Pergilah gundah
Jangan bertumpuk di hati tersudut , tak usah
Pergilah resah
Jangan melintas membawa kabut, tak usah
Pergilah gundah dan resah
Jangan beri bimbang menggelayut, tak usah

Oktober 20, 2013

Notice for The Lazy

LAZY !!
Just leave me, please.
I want let you go and DON'T come back !!

Thx

Oktober 19, 2013

Selamat Pagi

Rintik hujan sudah berhenti
baru saja
menyisakan embun di tiap helai daun kamboja
menyisakan sejuk di dalam sanubari
memberikan waktu pada burung yang ingin bernyanyi
menyapa pagi

Oktober 18, 2013

At 1.00 am

Still the same time
1.00 am
I'm still wake up
Can you realized
It often happened to me
Like last night
And the last night
I want to sleep early
But I can't
Cause everything about you appeared in my head
Your hazel eyes, keep something secret that nobody know,
But I knew
Just dissapear for a while
Let me sleep
And you can come in my dream
Give your little smile in your hazel eyes
At 1.00 am

Ps: I just read a novel and suddenly I want write a poem.

Oktober 07, 2013

Play The Game !!

 My friends and I have a game. This is not a new game. I know this game since I was childhood. It called "Gagarudaan" . Do you know this game? Hahaha.
We chooses the clue of the game, such us name of fruits, advertisements, country, etc. After that, guess it appropriate with the alphabet that call by the chief of the game. Yeah something like that.



Yesterday . .



  See our cheeks, it was red -we used lipstick-. We lose !


 Today ! Use the flour ! White !

He is always lose ! Poor ! He is the first people who finished the game, because he's lose.

 Yeah, I'm still lose! Poor!
Who is the winner? He is at the back side. See? Someone with the clean face, without flour.

Favorite

my favorite pencil


A week ago it was lost. Actually it wasn't really lost, my friend hide it somewhere cause she knew I love it -.-"


 my favorite note




my favorite stars in the glass

Oktober 05, 2013

friend


There's always a 'real friend' on your side

Oktober 02, 2013

We Arranged Puzzles

  


We arranged some puzzles
 Impossible to put every puzzle at the right place
Sometimes the right side doesn't match 
Sometimes the left side met the left side
We tried again
Tried the other tricks
And finally, we'll find " the right "
Right place, right side

if you arranged something in the wrong place,
then take it back and repair it

September 30, 2013

You MUST Study !



Study. Sudah berapa lama kita mengenal kata tersebut? Setahun? Dua tahun? Sure, more than two years. Mungkin sejak SD pun sudah kenal. Yup belajar !
Tapi berapa lama waktu yang kita lalui untuk 'belajar' yang benar-benar belajar? Selama kita mengenal kata itukah? I doubt that.

I don't have to study, but I must study !
Bukan 'have to' lagi yang digunakan, tapi 'must'. You MUST Study  ! REAL STUDY. Bismillah.

Mei 30, 2013

Prasangka





Apa kau tahu awan-awan seperti apa yang terbentuk
Di atas kepala mereka?
Tidak selalu cumullus atau pun cirrus
Tidak selalu hitam atau pun putih
Awan-awan perlahan bergerak
Menyentuh awan lain yang berarak
Membisikan pemandangan yang dilaluinya
Tentang bergulungnya  ombak berkejaran
Tentang ilalang diterpa jingga sore menjadi kecoklatan
Bahkan tentang kita
Kita yang kadang  bersebelahan
Menepi bersisian
Tapi tentu saja, bukan sang hati yang mereka baca
Bukan sang hati yang mereka lihat
Hanya gestur kita,
Hanya mimik kita,
Angin yang selalu mengiringi rumput menari
Mengiringi setiap helai
Apa harus ada sembunyi?
Apa harus ada menyisih?
Untuk memperbaiki ocehannya
Atau pun pecahnya kita?


Mei 07, 2013

A CUP OF COFFEE






Clara menatapnya dari kejauhan. Menatap setiap gerak-gerik sesosok manusia yang telah lama ia kagumi. Ia mengamatinya di sela-sela jam makan siang. Disaat itu dia sedang duduk di atas rerumputan bersama dengan se-cup kopi hangat. Selalu, selalu seperti itu. Kadang beberapa temannya ikut duduk disana dan ikut bercengkrama dengannya.Terlihat sangat menyenangkan.
Tapi Clara hanya mengamatinya. Mengikuti rangkaian cerita yang berbeda setiap harinya dari kejauhan.

Kadang ia terlihat senang, tapi juga kadang terlihat sangat sedih. Beberapa hari yang lalu, dia terlihat sedih. Matanya sayu dan tidak bersemangat. Berkali-kali ia menarik napas panjang dan menghembuskannya. Clara tahu dia sedang dalam masalah. Tapi masalah apa? Kopi yang sedari tadi dipegangnya hanya ia pandangi dengan lekat. Dan beberapa kali dia melihat handphonenya yang berada di tangannya yang lain.
Dia sedang menunggu kabar? Mungkin. Apa pun kabar yang dia tunggu, Clara berharap itu akan menjadi kabar yang baik.

Kemarin, dia terlihat begitu senang. Senyum tak pernah lepas dari bibirnya. Matanya pun terlihat berbinar-binar penuh cahaya. Beberapa temannya ikut tertawa, bahkan beberapa diantaranya menyalaminya seperti memberi ucapan selamat. Clara tidak tahu alasannya, mungkin dia memenangkan lomba atau apa? Clara tidak tahu. Tapi yang ia tahu, ia ikut bahagia melihat senyuman yang tak henti-hentinya mengembang itu. Angin berhembus lembut. Lihat, angin pun ikut bergembira bersama kebahagiaannya. Bahkan langit begitu cerah, secerah hatinya hari ini. Dia tidak tahu bahwa senyumannya bisa memberikan semangat pada hidup orang lain. Tetaplah seperti itu, harap Clara.

 Hari ini, Clara tahu alasan mengapa senyum itu masih melekat. Sesosok manusia lain berjenis sama dengannya, perempuan. Ya, mungkin karena sosok itu. Hari ini dia datang bersamanya. Jari-jari tangannya saling bertaut satu sama lain. Bergenggam erat diantara tawa yang mereka ciptakan.
Dia terlihat memperkenalkan sang perempuan kepada teman-temannya. Mereka terlihat senang, mereka terlihat bahagia.

Tapi kenapa Clara tidak ikut bahagia melihat senyuman itu? Bahkan senyumannya hari ini lebih indah dibandingkan kemarin. 
Ternyata, alasan dia tersenyum dapat membeikan efek yang berbeda pada dirinya. Clara juga ikut tersenyum, tersenyum hambar. Tapi apa pun alasannya, seharusnya ia ikut bahagia kan? Bahagia melihat orang lain bahagia. Tersenyum melihat orang lain tersenyum. Itu yang dia ajarkan selama ini.

Angin tetap berhembus lembut, tapi langit sepertinya ingin menurunkan hujan. Gerimis mulai turun. Kelompok dengan canda tawa itu mulai berlarian mencari tempat berteduh. Dia berlari sambil menggenggam tangan si perempuan dan tangannya yang lain tetap membawa gelas kopi hangat.

Clara tahu rasa kopi yang dia miliki hari ini sangat manis. Tapi kopinya hari ini berubah pahit. Tidak ada yang salah dengan kopinya, yang salah adalah hatinya. Clara harus merelakannya bahkan sebelum ia memulainya.
Clara tidak menyesal, kini ia tahu apa yang harus ia lakukan di kemudian hari.
Clara harus mengatakan apa yang ada dalam hatinya. Dan tentu saja mencoba menikmati kopinya kembali agar terasa manis. Semoga bahagia.

April 17, 2013

Kotaknya, Kotak mereka . .




Berdiri di dalam kotak
Kotak gelap, hampa
tanpa gairah
Matanya menerawang
Menyisir setiap bayangan yang ditangkap retinanya
Banyak kotak di luar sana
Kotak terang, besar
hidup
Otaknya memutar slide film
"Ah, kotak di Barat itu temanku,
dia sama denganku. Dulu "
Wajahnya berpaling
"Ah, kotak di Timur itu sahabatku,
dia sama denganku. Dulu "
Dia memperluas jangkauan inderanya,
" Mereka temanku,
mereka sama denganku. Dulu "
Dia menunduk, 
Kotaknya hampir mati
Tanpa nyawa tinggal raga
Gelap gulita, senyap
Dalam diam,
sebatang lilin mengetuknya
Menyuguhkan secercah cahaya
Sepercik asa




Februari 16, 2013

Let me . . .


Izinkan aku egois
dengan bertanya tentang hal yang sama
Izinkan aku menangis
tentang kesedihan yang sama
terus berusaha berlari di jalan yang panjang
hingga terlihat garis finis berada dalam jangkauanku
tapi setiap langkah mendekatinya,
garis itu menjauh
jauh
hingga aku lelah
aku pikir
sang waktu dan diriku telah berdamai
nyatanya? 
hatiku yang belum lepas
mungkin aku yang enggan berdamai

 

Blog Template by YummyLolly.com